Selasa, 7 November 2023 - 10.32 wib
SMK TO ME - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah Tumijajar menjadi tuan rumah bagi sebuah workshop yang sangat penting dalam rangka meningkatkan kapabilitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Acara ini terselenggara dengan menghadirkan salah satu pemateri dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMVP BMTI) Badan Pengembangan SDM Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Dalam workshop ini, peserta yang terdiri dari seluruh Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di SMK Muhammadiyah Tumijajar berkumpul untuk mendapatkan wawasan yang berharga dalam mengembangkan kapabilitas mereka. Workshop ini merupakan bagian dari Program SMK Pusat Keunggulan Skema Reguler Lanjutan 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah-sekolah vokasi di seluruh Indonesia.
Pemateri utama dalam acara ini adalah Dr. Syahril Is, M.T., seorang ahli dalam bidang pendidikan vokasi. Beliau membawakan materi yang sangat relevan, yaitu "Penguatan Proses Pembelajaran Berbasis Dunia Kerja". Materi ini menekankan pentingnya mempersiapkan siswa SMK untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai di dunia industri. Selain itu, beliau juga menekankan bagaimana peningkatan kapabilitas pendidik yang ideal maka guru harus memahami keselarasan kurikulum saat ini sehingga diharapkan praktisi pendidikan dapat menyelaraskan antara materi dan kompetensi yang ada.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala SMK Muhammadiyah Tumijajar, bapak Sucipto,S.Pd., menyampaikan rasa terima kasih kepada BPPMVP BMTI dari Dr. Syahril Is atas kesempatan ini. Ia juga berharap bahwa workshop ini akan memberikan dampak positif bagi semua GTK di sekolahnya, sehingga mereka dapat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa-siswa SMK Muhammadiyah Tumijajar melalui keselarasan kurikulum dan strategi pembelajaran terdiferensiasi.
Peserta workshop ini GTK mengikuti beragam kegiatan dan diskusi yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang pembelajaran berbasis dunia kerja namun terselip pula mengenai P5. Diharapkan bahwa hasil dari workshop ini akan membantu meningkatkan mutu pendidikan di SMK Muhammadiyah Tumijajar dan menciptakan lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.
Bapak Syahril membedah terkait dengan bagaimana Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila diterapkan di SMK Muhammadiyah Tumijajar dan bagaimana terselaraskannya P5 ini oleh Tim maupun guru yang di berikan tugas. Beliau akhirnya memberikan khasanah dan wawasan baru yang memberikan inspirasi bagi seluruh guru terkhusus tim P5 dalam merumuskan instrumen maupun filosofi tentang P5 itu sendiri.
Kemudian, sesi kedua tentang target yaitu diferensiasi. Bagaimana model bisa terintegerasi dengan tujuan elemen pembelajaran disekolah. Termasuk Teaching Factory pun merupakan Model Pembelajaran seperti yang telah diterapkan di masing-masing Kompetensi Keahlian di SMK Muhammadiyah Tumijajar. Model, pendekatan, strategi, teknik, dan taktik.
“setiap tujuan harus dijabarkan kedalam beberapa IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) sehingga apabila semua indicator telah terpenuhi maka baru guru dapat menentukan KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)”. Jelas bapak Syahril.
Diferensiasi berada di kurikulum, yaitu pengelompokan pembelajaran seperti yang saat ini telah diterapkan. Menurut beliau, peserta didik saat berada di sesi akhir pembelajaran harus diberikan refleksi yang terkait kesan pesan namun melalui kunci menggali referensi siswa dengan 4 F (fact, feel, find, feature).
“semua yang bapak ibu sampaikan harus tercantum dalam sintak pembelajaran dan tercantum dalam modul yang dibuat.” Pembelajaran berdiferensiasi memiliki focus pada pembelajaran bermakna, dan berpusat pada siswa.
Workshop ini merupakan langkah yang sangat positif dalam mendukung pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya di SMK Muhammadiyah Tumijajar, dan semoga akan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh peserta. (ASR)